Pemeriksaan Penumpang Di Bandara Sepinggan


 

Pintu masuk Balikpapan lewat udara dan laut diperketat mengantisipasi masuknya Covid-19 varian Omicron. Di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, akan dilakukan pemeriksaan dokumen secara acak terhadap penumpang yang tiba dari luar kota. Pemeriksaan dilakukan Satgas Covid 19 selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Balikpapan Retnowati mengatakan, dibanding periode sebelumnya, saat ini trafik lalu lintas penumpang berangkat maupun datang di Bandara SAMS Sepinggan, belum ada peningkatan. Sepekan terakhir, 29.980 penumpang datang di Bandara SAMS Sepinggan. Kemudian, 31.016 penumpang berangkat. Penumpang yang datang diwajibkan menunjukkan dokumen e-HAC kepada petugas. Karena kelengkapan dokumen sebelumnya sudah diperiksa di bandara keberangkatan.

“Kalau enggak lengkap, enggak bisa berangkat,” ungkapnya. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan Mokhamad Zainul Mukhorobin menambahkan, Bandara SAMS Sepinggan memang bukan bandara yang ditunjuk pemerintah terkait pengetatan kedatangan penumpang dari luar negeri. “Konsentrasinya di Jakarta dan beberapa bandara yang sudah ditunjuk pemerintah. Dan Balikpapan tidak masuk. Karena perlu menyiapkan tempat karantina yang cukup besar,” kata dia.

Karena itu, pihaknya sementara ini fokus melakukan pengawasan di pelabuhan yang melayani kedatangan kapal asing. Dia menegaskan, KKP menerapkan protokol karantina yang ketat. Kru kapal asing tidak diperkenankan singgah dan mendarat di Balikpapan. “Secara prinsip, kami tidak izinkan untuk berlabuh dan tidak diizinkan untuk masuk ke daratan. Juga dilakukan pemeriksaan antigen dan PCR. Kalau hasil PCR-nya positif, baru dilanjutkan pemeriksaan WGS (whole genome sequencing). Untuk mendeteksi varian Omicron atau bukan,” terang dia.

Zainul menerangkan, memang sempat ada dua WNA yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari pemeriksaan PCR. Mereka adalah WNA Rusia yang menumpangi kapal berbendera Singapura. “Kapal tetap dikarantina di tengah laut. Yang positif PCR, juga diisolasi di atas kapal. Tentu dengan pemantauan yang ketat. Dan kru yang lain, hasil pemeriksaannya negatif. Setelah itu, baru diizinkan untuk melanjutkan perjalanan,” terang dia.

Hingga saat ini, lanjut Zainul, KKP Kelas II Balikpapan masih melakukan pembatasan sesuai ketentuan yang diatur pemerintah pusat. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty mengungkapkan, Pemkot Balikpapan terus melakukan upaya mendeteksi dini varian Omicron. Di bandara, pelabuhan, dan perbatasan kota, ditempatkan petugas. “Selain itu, meningkatkan testing, tracing, dan isolasi. Juga di rumah sakit, tetap melakukan syarat tes antigen/PCR dulu sebelum dilakukan tindakan medis,” katanya.

Di rumah sakit rujukan, kata perempuan yang akrab disapa Dio itu, tempat tidur isolasi, fasilitas ICU (Intensive Care Unit)pasien Covid-19 juga disiagakan mengantisipasi meningkatnya kasus Covid-19 pasca-Nataru. Pemerintah juga menjamin ketersediaan obat, alat kesehatan (alkes), tabung oksigen, serta fasilitas isolasi terpadu (isoter). “Jadi sama saja dengan saat mewaspadai varian Delta dulu,” sebutnya.

Sumber. : Tribunnews.com
Editor : Admin Voice FM

Comments